Perbedaan DCS (Distributed Control System) dan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
Perbedaan DCS (Distributed Control System) dan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dan DCS (Distributed Control System) adalah dua sistem kontrol industri yang memiliki tujuan serupa tetapi berbeda dalam cara mereka diimplementasikan dan dioperasikan.
SCADA:
· Fungsi Utama: Memantau dan mengontrol proses
industri dari jarak jauh. SCADA sering digunakan untuk aplikasi yang
melibatkan distribusi data dan kontrol dari lokasi pusat.
· Arsitektur: Biasanya terdiri dari komputer
pusat, antarmuka manusiamesin (HMI), perangkat keras input/output, dan
komunikasi jaringan yang menghubungkan berbagai elemen sistem.
· Penggunaan: SCADA sering digunakan dalam
aplikasi seperti pengelolaan utilitas (air, listrik, gas) dan infrastruktur
besar lainnya.
DCS:
· Fungsi Utama: Mengontrol proses industri dengan
mendistribusikan kontrol di seluruh sistem, sering kali dengan kontrol lokal
pada level perangkat keras dan perangkat lunak.
· Arsitektur: DCS memiliki kontrol yang lebih
terdistribusi, dengan banyak kontroler yang terhubung dalam satu sistem.
Kontrol dan pemantauan dilakukan di lokasi yang lebih dekat dengan proses.
· Penggunaan: DCS sering digunakan dalam industri
yang memerlukan kontrol yang sangat presisi dan realtime, seperti di pabrik
kimia, kilang minyak, atau pabrik pembangkit listrik.
Secara umum, SCADA lebih berfokus pada
pemantauan dan pengumpulan data dari sistem yang luas. SCADA biasanya digunakan
ketika pusat kendali berada di lokasi yang jauh. Sedangkan DCS sendiri lebih
terfokus pada kontrol dan pengelolaan proses dalam skala yang lebih lokal
dan sering kali lebih terintegrasi secara mendalam.
Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa SCADA lebih berfokus pada pengawasan dan pengendalian proses
secara terpusat, sementara DCS lebih berfokus pada pengendalian proses produksi
yang lebih besar dengan pengontrol lokal yang terdistribusi.
Bagaimana Proses Kontrol dalam SCADA Berbeda
dengan DCS?
Dalam SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), sistem ini dirancang untuk mengelola proses yang besar dan kompleks, serta memungkinkan pengawasan dan pengendalian proses secara terpusat. Sistem ini juga dapat memonitor dan mengoperasikan seluruh mesin dalam pabrik di lokasi yang berbeda. SCADA juga merupakan salah satu tipe ICS (Industrial Control System) yang paling banyak digunakan oleh hampir seluruh industri international. Sistem ini merupakan contoh penerapan teknik sistem otomasi di dalam dunia industri. Hampir semua industri menggunakan SCADA untuk proses pengawasan dan pengendalian. Sistem SCADA memiliki arsitektur yang terdiri dari beberapa komponen, termasuk pusat perintah (central command center) yang terdiri dari semua server yang menjalankan perangkat lunak SCADA, serta sistem kontrol lokal yang terletak jauh secara langsung mengontrol dan mengotomatisasi semua peralatan dan proses.
Tujuan utama SCADA adalah akuisisi data: jaringan terdiri dari beberapa unit terminal jarak jauh (Remote Terminal Units/RTU) yang digunakan untuk mengumpulkan data kembali atau menuju pusat kondali.
Sementara dalam DCS (Distributed Control System), sistem ini merangkum dan mengolah data serta mengorganisasikan proses pengendalian secara terpadu dan real time. DCS memungkinkan setiap bagian mesin melakukan operasinya dengan pengontrol khusus sendiri. DCS memiliki beberapa pengontrol lokal yang didistribusikan ke seluruh area dan dihubungkan oleh jaringan komunikasi berkecepatan tinggi. Setiap pengontrol beroperasi secara mandiri, di bawah kontrol pengawasan pusat oleh operator. DCS lebih berfokus pada aplikasi kontrol proses. DCS secara fungsional mirip dengan SCADA, namun lebih berfokus pada pengendalian proses produksi yang lebih besar dengan pengontrol lokal yang terdistribusi
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam SCADA, fokus
utamanya adalah pada pengawasan dan pengendalian proses secara terpusat,
sementara dalam DCS, fokusnya lebih pada pengendalian proses produksi yang
lebih besar dengan pengontrol lokal yang terdistribusi.
Perbandingan antara Sistem DCS dan Scada
DCS dan SCADA
adalah mekanisme pemantauan dan kontrol yang digunakan dalam fasilitas industri
untuk memantau dan mengontrol proses dan peralatan; untuk memastikan bahwa
semuanya berjalan lancar dan tidak ada peralatan yang beroperasi di luar batas
yang ditentukan. Perbedaan paling signifikan antara keduanya adalah desain
keseluruhannya. DCS, atau Sistem Kontrol Data, berorientasi pada proses karena
lebih berfokus pada proses di setiap langkah operasi. SCADA, atau pemantauan
dan akuisisi data, lebih berfokus pada akuisisi dan kompilasi data untuk tujuan
referensi bagi staf yang memantau kemajuan operasi.
DCS
digerakkan oleh status proses, sedangkan SCADA digerakkan oleh hal yang sama.
DCS melakukan semua tugasnya secara berurutan dan kejadian tidak direkam hingga
dianalisis oleh stasiun. Namun, sementara Sistem SCADA dan HMI digerakkan oleh
kejadian, ia tidak memanggil pemindaian secara teratur tetapi menunggu kejadian
atau perubahan nilai dalam komponen untuk memicu tindakan tertentu. SCADA
sedikit lebih menguntungkan dalam hal ini, karena meringankan beban pada host.
Perubahan juga disimpan jauh lebih awal karena kejadian direkam saat nilai
berubah status.
Dalam hal
aplikasi, DCS adalah sistem pilihan untuk fasilitas yang terbatas pada area
kecil, seperti satu pabrik atau satu pabrik, sedangkan SCADA lebih disukai
ketika sistem lengkap didistribusikan ke area geografis yang jauh lebih besar.
sumur minyak tersebar di ladang yang luas. Hal ini sebagian karena DCS harus
selalu terhubung ke I/O sistem, sementara SCADA seharusnya berfungsi bahkan
ketika komunikasi lapangan gagal untuk sementara waktu. HMI SCADA melakukan ini
dengan menyimpan catatan semua nilai saat ini, sehingga meskipun stasiun
pangkalan tidak dapat mengekstraksi yang baru.
Selain
perbedaan desain dan aplikasinya, sistem DCS dan SCADA juga memiliki variasi
dalam hal arsitektur dan skalabilitasnya. DCS biasanya dicirikan oleh
arsitektur terpusat, di mana semua fungsi kontrol terpusat di ruang kontrol
pusat. DCS menawarkan tingkat integrasi yang tinggi, dengan algoritme kontrol
dan fungsi pemrosesan data yang dilakukan di dalam pengontrol pusat. Sistem DCS
sering kali lebih disukai untuk proses kompleks yang memerlukan strategi
kontrol yang rumit dan otomatisasi yang ekstensif.
Di sisi
lain, sistem SCADA memiliki arsitektur yang lebih terdistribusi, dengan unit
terminal jarak jauh (RTU) atau pengontrol logika terprogram (PLC) yang
ditempatkan di berbagai lokasi dalam fasilitas industri. RTU atau PLC ini
bertanggung jawab atas akuisisi data dan kontrol lokal, sementara server SCADA
pusat mengumpulkan dan memproses data untuk tujuan pemantauan dan kontrol.
Sistem SCADA dikenal karena skalabilitas dan fleksibilitasnya, sehingga cocok
untuk aplikasi yang memerlukan pemantauan dan kontrol jarak jauh atas aset yang
tersebar secara geografis.
Arsitektur DCS dan SCADA
Arsitektur
DCS
DCS adalah sistem kontrol yang
mendistribusikan kontrol proses ke berbagai titik di dalam sistem. DCS
dirancang untuk memberikan kontrol dan pemantauan secara real-time dari
berbagai bagian proses industri dengan cara yang lebih terintegrasi dan lokal.
Arsitektur DCS terdiri dari beberapa komponen utama:
1. Kontroler Terdistribusi (Distributed
Controllers):
Kontroler:
Mengelola dan mengontrol proses secara lokal. Biasanya, setiap kontroler
terhubung dengan perangkat input/output di dekatnya.
2. Komunikasi:
Jaringan Komunikasi: Menghubungkan kontroler dengan server pusat dan
antarmuka pengguna. Jaringan ini biasanya menggunakan protokol khusus untuk
komunikasi real-time.
3. Pusat Kontrol:
HMI (Human-Machine Interface): Menyediakan antarmuka grafis untuk operator,
mirip dengan HMI di SCADA, tetapi sering terintegrasi dengan kontrol lokal.
Server DCS:
Mengelola data dan logika kontrol yang terdistribusi di seluruh sistem.
4. Database:
Database Historian: Menyimpan data proses dan log aktivitas.
5. Alarm dan Notifikasi:
Sistem Alarm: Menginformasikan operator tentang masalah di proses yang dikendalikan.
PENERAPAN DCS
1. Industri
Kimia: Kontrol proses
kimia yang kompleks dengan kebutuhan presisi tinggi.
2. Pabrik
Petrokimia:
Pengelolaan proses pembuatan produk petrokimia.
3. Pembangkit
Listrik: Kontrol
pembangkit dan distribusi energi dengan presisi tinggi.
4. Industri
Semen dan Logam:
Kontrol proses produksi yang memerlukan kontrol dan monitoring yang mendalam.
Arsitektur SCADA
SCADA
adalah sistem yang digunakan untuk memantau dan mengontrol proses industri yang
tersebar di berbagai lokasi. SCADA mengumpulkan data secara real-time dari
berbagai sensor dan perangkat kontrol, kemudian memungkinkan operator untuk
mengelola dan mengontrol sistem tersebut dari pusat kendali.
Arsitektur SCADA umumnya terdiri dari beberapa komponen utama:
1. Pengumpulan Data (Data Acquisition):
Sensor dan Aktuator:
Mengumpulkan data dari proses dan mengirimkan sinyal ke sistem.
PLC (Programmable
Logic Controller): Mengontrol proses dan mengumpulkan data dari
sensor. PLC dapat mengirim data ke sistem SCADA.
2. Komunikasi:
Jaringan Komunikasi:
Menghubungkan PLC, sensor, dan perangkat lain ke server SCADA. Biasanya menggunakan
protokol komunikasi seperti Modbus, OPC, atau Ethernet.
3. Pusat Kontrol (Control Center):
HMI (Human-Machine
Interface): Antarmuka grafis yang digunakan oleh operator untuk
memantau dan mengontrol proses. Menyediakan tampilan real-time dari sistem.
Server SCADA:
Menyimpan data, memproses informasi, dan menjalankan logika kontrol.
4. Database:
Database Historian:
Menyimpan data historis untuk analisis dan pelaporan.
5. Alarm dan Notifikasi:
Sistem Alarm:
Menginformasikan operator tentang kondisi abnormal atau masalah dalam proses.
PENERAPAN SCADA
1. Utilities:
Pengelolaan sistem distribusi air, listrik, dan gas.
2. Infrastruktur:
Pengelolaan jembatan, terowongan, dan sistem transportasi.
3. Industri
Manufaktur: Pengendalian proses produksi, pemantauan kualitas
produk.
4. Energi:
Pengelolaan pembangkit listrik dan distribusi enegi.
METODE KOMUNIKASI DCS DAN SCADA
SCADA dan DCS dapat
menggunakan berbagai metode komunikasi, termasuk kabel LAN dan nirkabel
(wireless), tetapi pilihan tersebut tergantung pada kebutuhan spesifik sistem
dan lingkungan operasional.
DCS (Distributed Control System)
- Kabel
LAN: DCS
sering menggunakan jaringan kabel (LAN) karena mereka membutuhkan
komunikasi yang sangat andal dan waktu respons yang sangat cepat. Kabel
LAN menyediakan koneksi yang stabil dan berkecepatan tinggi yang penting
untuk kontrol proses yang terdistribusi dan real-time.
- Keamanan: Penggunaan kabel LAN juga
menawarkan keuntungan dalam hal keamanan, karena lebih sulit untuk
diintersepsi dibandingkan dengan jaringan nirkabel.
- Komunikasi
Real-Time:
Kabel LAN mendukung komunikasi yang deterministic, yang berarti waktu
pengiriman data dapat diprediksi dan konsisten, sangat penting dalam
aplikasi kontrol industri.
SCADA (Supervisory Control and Data
Acquisition)
- Wireless
(Nirkabel):
SCADA sering menggunakan teknologi nirkabel untuk menghubungkan perangkat
yang tersebar luas, terutama di lokasi yang sulit dijangkau dengan kabel.
Teknologi seperti Wi-Fi, radio, seluler, dan satelit sering digunakan.
- Fleksibilitas
dan Jangkauan:
Penggunaan jaringan nirkabel memberikan fleksibilitas yang lebih besar
dalam hal jangkauan geografis, memungkinkan pemantauan dan kontrol dari
jarak jauh tanpa perlu infrastruktur kabel yang mahal.
- Kabel
LAN:
Meskipun demikian, SCADA juga dapat menggunakan kabel LAN, terutama dalam
pengaturan yang lebih terpusat atau di mana koneksi kabel lebih praktis
dan aman.
Faktor Penentu
- Reliabilitas: Kabel LAN biasanya lebih andal
dan menawarkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dibandingkan
nirkabel.
- Keamanan: Kabel LAN memberikan tingkat
keamanan fisik yang lebih tinggi dibandingkan nirkabel, meskipun jaringan
nirkabel juga dapat diamankan dengan enkripsi dan protokol keamanan
lainnya.
- Jarak: Nirkabel lebih cocok untuk
aplikasi yang membutuhkan jangkauan yang luas atau di mana infrastruktur
kabel tidak praktis.
- Biaya
dan Instalasi:
Instalasi kabel bisa mahal dan memakan waktu, terutama di lokasi yang
sulit dijangkau, sedangkan jaringan nirkabel lebih mudah dipasang di area
luas.
Kesimpulan
- DCS biasanya menggunakan kabel LAN
untuk memastikan komunikasi yang andal dan real-time di lingkungan
industri.
- SCADA lebih fleksibel dan dapat
menggunakan baik kabel LAN maupun nirkabel tergantung pada kebutuhan
spesifik aplikasi dan lingkungan operasional.
Antarmuka Pengguna (user
interface) dan Platform : DCS dan SCADA
Perbedaan antara DCS dan SCADA
dalam hal antarmuka pengguna (user interface) dan platform yang digunakan dapat
bervariasi berdasarkan implementasi spesifik. Namun, berikut adalah beberapa
tren umum terkait dengan aplikasi desktop dan webserver pada DCS dan SCADA:
DCS (Distributed Control System)
· Aplikasi Desktop:
DCS sering kali menggunakan aplikasi desktop untuk antarmuka pengguna. Ini
karena aplikasi desktop dapat memberikan performa yang lebih tinggi dan latensi
yang lebih rendah, yang penting untuk kontrol proses real-time.
· Keunggulan:
Aplikasi desktop biasanya lebih stabil dan dapat berjalan pada perangkat keras
khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
· Fitur:
Aplikasi desktop DCS sering kali mencakup antarmuka grafis (HMI) yang
mendetail, dengan kemampuan untuk memantau, mengontrol, dan mengkonfigurasi
proses secara langsung dari workstation operator.
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
· Webserver: SCADA lebih sering menggunakan
antarmuka berbasis web, di mana data dan kontrol dapat diakses melalui web browser.
Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal akses jarak jauh.
· Keunggulan: Antarmuka web memungkinkan akses
dari berbagai perangkat tanpa memerlukan instalasi perangkat lunak khusus pada
setiap perangkat. Ini ideal untuk pengawasan dan kontrol dari berbagai lokasi,
termasuk melalui perangkat mobile.
· Fitur: SCADA berbasis web biasanya
menggunakan teknologi seperti HTML5, CSS, dan JavaScript untuk menyediakan
tampilan HMI yang interaktif dan real-time. Webserver SCADA dapat diakses dari
mana saja dengan koneksi internet, memberikan fleksibilitas dan skalabilitas
yang tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
· Kebutuhan Real-Time:
DCS, yang sering digunakan untuk kontrol proses yang sangat sensitif terhadap
waktu, cenderung menggunakan aplikasi desktop untuk memastikan performa
optimal.
· Fleksibilitas Akses:
SCADA sering digunakan untuk sistem yang tersebar luas dan membutuhkan akses
remote. Oleh karena itu, antarmuka berbasis web sangat cocok untuk aplikasi
SCADA.
· Keamanan:
Aplikasi desktop dapat menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dalam hal
akses fisik dan kontrol sistem, sedangkan antarmuka berbasis web perlu
perlindungan tambahan seperti enkripsi dan autentikasi yang kuat untuk
melindungi data dan sistem.
Kesimpulan
· DCS cenderung
menggunakan aplikasi desktop untuk memastikan kontrol dan performa yang andal
dalam lingkungan industri.
· SCADA lebih
fleksibel dan sering menggunakan webserver untuk menyediakan akses remote dan
kemudahan pemantauan dari berbagai perangkat.
Kesimpulan Perbedaan antara SCADA dan DCS:
1. Fokus Utama:
SCADA: Fokus utamanya adalah pada pengawasan dan pengendalian
proses secara terpusat.
DCS: Lebih berfokus pada pengendalian proses produksi yang lebih besar
dengan pengontrol lokal yang terdistribusi.
2. Arsitektur:
SCADA: Memiliki arsitektur yang terdiri dari pusat
perintah (central command center) dan sistem kontrol lokal yang terletak jauh
secara langsung mengontrol dan mengotomatisasi semua peralatan dan proses.
DCS: Memiliki beberapa pengontrol lokal yang didistribusikan ke seluruh
area dan dihubungkan oleh jaringan komunikasi berkecepatan tinggi.
3. Tujuan Utama:
SCADA: Tujuannya adalah akuisisi data dan pengawasan
terpusat.
DCS: Lebih berfokus pada aplikasi kontrol proses produksi yang lebih
besar dengan pengontrol lokal yang terdistribusi.
Dengan perbedaan tersebut, SCADA lebih cocok untuk pengawasan dan
pengendalian proses secara terpusat, sementara DCS lebih sesuai untuk
pengendalian proses produksi yang lebih besar dengan pengontrol lokal yang
terdistribusi.

Komentar
Posting Komentar